Juli mendatang. Pengumuman ini mengakhiri spekulasi yang beredar dalam setahun terakhir soal apakah Jokowi akan memanfaatkan popularitasnya untuk menjadi presiden Indonesia.
Jokowi mencuri perhatian saat ia terpilih sebagai gubernur Jakarta pada 2012 lalu. Ia unggul dalam jajak pendapat opini publik soal calon presiden meski pencalonannya masih belum jelas. Keputusan ini berada di tangan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Sukarnoputri, yang sebelumnya diperkirakan akan kembali mencalonkan diri.
Sejumlah jajak pendapat menunjukkan Jokowi mengungguli Megawati dan tokoh lainnya. Ini termasuk beberapa politisi generasi lama yang telah merambah panggung politik nasional sejak era mendiang Presiden Suharto.
Kepada wartawan, Jokowi mengatakan “telah menerima mandat” dari Megawati untuk menjadi calon presiden dan “siap” mengemban amanat tersebut. Megawati tidak merilis sebuah pernyataan, tapi putrinya, Puan Maharani, mengatakan pencalonan Jokowi ini direstui ibunya.
Pasar saham Indonesia menyambut baik kabar ini. Indeks JCI naik 3,2% dan rupiah naik ke level tertingginya terhadap dolar Amerika Serikat dalam lima bulan terakhir.
“Pasar menilai pencalonan Jokowi menghapus ketidakpastian soal siapa yang menjadi presiden berikutnya,” kata Edwin Sibayang, ketua analis pasar di MNC Securities.
“Saya rasa tingkat elektabilitas [Jokowi] tak terbendung,” kata Josef Kristiadi, analis politik di Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar